Virus Corona yang bermula dari Wuhan pada akhir tahun 2019 dengan cepat menyebar hingga ke seluruh penjuru dunia. Hingga kini, masih banyak negara di dunia yang berjuang melawan virus yang menyerang sistem pernafasan, termasuk Indonesia. Berbagai cara telah dilakukan untuk memutus rantai penularan Covid 19, mulai dari pelaksanaan 5M (mencuci tangan, memakai masker berlapis, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas), serta work and school from home. Kebijakan tersebut setidaknya bisa efektif sekitar 85% untuk memutus rantai penularan Covid 19 apabila semua masyarakat bisa mematuhinya. Sayangnya belum semua masyarakat mematuhi kebijakan tersebut, baik karena keterbatasan ekonomi yang memaksa masyarakat bekerja maupun karena perilaku masyarakat di negara kita yang susah diatur.
Untuk meningkatkan efektifitas dari kebijakan tersebut, pemerintah juga terus berupaya menyediakan vaksin untuk mencegah Covid 19. Pada tanggal 7 Desember 2020, vaksin jenis Sinovac tiba di Indonesia sebanyak 1,2 juta dosis untuk pertama kalinya. Lalu pada tanggal 13 Januari 2021, vaksin tersebut perdana di suntikkan kepada Presiden Joko Widodo yang kemudian disusul tenaga kesehatan, aparat negara dan sebagian masyarakat. Tidak hanya itu, pemerintah juga mendatangkan vaksin jenis lain, seperti Vaksin Sinopharm, Vaksin AstraZeneca, Vaksin Moderna, dan Vaksin Pfizer. Awalnya, Vaksin Sinovac digunakan di hanya dianjurkan untuk usia 18 tahun ke atas. Hingga pada 7 Juni 2021 Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin COVID-19 mengeluarkan surat bahwa Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menginjinkan Vaksin Sinovac diberikan kepada anak dibawah usia 18 tahun, yakni bagi anak yang berusia 12 sampai 17 tahun.
Untuk mendukung program pemerintah terkait vaksinasi Covid 19, berbagai sekolah di Surakarta turut menyukseskan dengan mendaftar peserta didik untuk mengikuti vaksinasi. Dinas Kesehatan memberikan 20 dosis vaksin Sinovac kepada masing-masing sekolah, begitu pun dengan SMA Kristen 1 Surakarta yang ikut mendaftarkan peserta didiknya untuk menyukseskan vaksinasi. Peserta didik SMA Kristen 1 Surakarta mulai menerima vaksin tanggal 24 Agustus 2021, dengan jumlah 20 dosis, vaksinasi dilaksankan di gedung Graha wisata (sentra vaksinasi) Sriwedari dengan gratis atau tidak dipungut biaya. Berhubung vaksin hanya disediakan sebanyak 20 dosis, maka admin sekolah membagi rata kepada siswa/siswi kelas 10, 11, dan 12.
Sebelum dilakukan vaksinasi, admin sekolah mendata terlebih dahulu peserta didik yang memiliki kartu keluarga domisili Surakarta, tidak terkonfirmasi Covid 19 tiga bulan terakhir, serta belum mendapat vaksinasi pertama. Adapun data yang dibutuhkan antara lain nama lengkap, nomor kartu keluarga, nomor induk keluarga, dan nomor HP. Setelah itu, data tersebut dikirimkan ke Dinas Pendidikan Kota Surakarta. Dalam vaksinasi tersebut, Bapak Bonifacio Yanuar Putra Andyantoro, selaku guru BK, ditugaskan oleh sekolah untuk mendampingi peserta didik yang akan menerima vaksin. Vaksinasi dilaksanakan secara terjadwal. SMA Kristen 1 Surakarta mendapat bagian di hari pertama. Selain itu, ada dua sekolah lainnya yang menerima vaksin dihari yang sama. Saat melakukan vaksinasi, peserta didik SMA Kristen 1 Surakarta mengenakan seragam batik supaya memudahkan koordinasi. Selanjutnya, pihak Dinas Kesehatan Kota Surakarta meminta peserta didik datang kembali pada vaksinasi kedua yang akan diadakan pada tanggal 20 September 2021.
Adanya vaksin Sinovac yang dapat diberikan kepada anak usia 12 sampai 17 tahun ini, kembali memberikan harapan bagi kita untuk bisa bangkit dan bebas dari pandemi Covid 19. Untuk itu kita pun harus turut menyukseskan program vaksinasi Covid 19 dengan ikut di vaksin serta mengajak saudara, teman, tetangga untuk mendapatkan vaksinasi, sehingga kita benar-benar bisa lepas dari pandemi Covid 19 ini. Tidak lupa juga, pemerintah menganjurkan seluruh warga negara Indonesia untuk tetap mematuhi protokol kesehatan walaupun sudah mendapat vaksin.
Authhor : Caristi Nova Sipayung